Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), menggelar kegiatan Sarasehan KB Pria dalam rangka pelayanan program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) terintegrasi di Kabupaten Majalengka, Senin (28/10/2019).
Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo mengatakan, salah satu arah kebijakan KKBPK 2015–2019 adalah penyediaan sarana dan prasarana serta jaminan ketersediaan alat dan obat kontrasepsi yang memadai serta peningkatan pelayanan KB, dengan penggunaan MKJP untuk mengurangi risiko drop-out dan penggunaan non MKJP. Caranya dengan memberikan informasi secara berkesinambungan.
“Salah satu strategi pengurangan drop out ini melalui penggarapan pelayanan MKJP di wilayah DTPK, terpencil, perbatasan, serta Pelayanan KB Pria MOP,” ujar Hasto.
Ia menuturkan, sebagaimana ketahui peran pria dalam program KB di Indonesia belum signifikan. Hanya sekitar 2,2 persen yang berpartisipasi terhadap Program KB dengan rincian 1,8 persen peserta KB (alat kontrasepsi) dan 0,4 persen Peserta KB MOP (data tahun 2018).
“Kami menyambut baik adanya pelayanan sekaligus Sarasehan KB Pria di Kabupaten Majalengka ini. Hal ini menunjukan keseriusan BKKBN dan OPD KB kabupaten/kota yang bersama-sama berupaya meningkatkan cakupan KB Pria khususnya di Majalengka,” paparnya.
Hasto berharap, kegiatan ini dapat menambah motivasi para motivator KB Pria di Kabupaten Majalengka dalam mengajak masyarakat, khususnya kaum pria untuk berkontribusi dan berperan aktif dalam program KB.
“Peran motivator sangat besar dalam meningkatkan cakupan pencapaian KB pria, karena merupakan pelaku sekaligus mitra terdepan dalam menyosialisasikan masyarakat melalui testimoni,” ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3KB) Kabupaten Majalengka, Rieswan Graha menambahkan, sampai saat ini Progam KB cenderung lebih didominasi pada kaum perempuan. Berdasarkan Data Survey demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)
menunjukkan, perempuan pemakai kontrasepsi sebanyak 98,7 persen sedangkan laki-laki pemakai kontrasepsi hanya 1,3 persen.
“Berdasarkan hasil survey itu, maka program KIE 2020 di Kabupaten Majalengka sasarannya akan ditingkatkan kepada calon akseptor pria,” jelasnya.
Ia menyebut, sejak 1 sampai 25 Oktober 2019 para penyuluh KB, para medis dan Paguyuban KB Pria, telah melakukan gerakan KIE dan pelayanan kontrasepsi di 26 kecamatan.
“Hasilnya telah dilakukan pelayan IUD dan implan kepada sejumlah 382 orang serta MOP 7 orang. Kedepannya kami akan terus menyosialisasikan program ini kepada masyarakat luas,” pungkasnya.(arh)
dari : www.radarbandung.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar